Sebagai
seorang mahasiswa, tentu kita akan dihadapkan dengan berbagai tipe teman yang
berasal dari penjuru nusantara dari Sabang sampai Merauke berkumpul disini
memiliki tujuan yang sama untuk menimba ilmu. Bukan hanya teman satu angkatan
saja, kakak tingkat bahkan dosen pun yang belum tentu berasal dari latar
belakang yang sama dengan kita akan kita temui di kampus. Seperti dosen yang
saya temui beberapa hari yang lalu. Beliau adalah Bapak Ir. Parseno MT. salah satu
dosen di Teknik Geodesi UGM. Pak Parseno berasal dari Banyumas, Jawa tengah dan
sekarang beliau tinggal di Jl. Lodan No. 8 Perumnas Minomartani, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta.
Dokumentasi: Pak Parseno (kiri) dan Saya (kanan)
Selain
itu, beliau merupakan salah satu dosen senior yang sudah mengajar lebih dari 30
tahun yaitu sejak tahun 1983. Di Teknik Geodesi beliau tidak menjabat
kepengurusan Departemen Teknik Geodesi periode 2016/2021. Namun, dua periode
sebelumnya beliau menjabat sebagai Sekretaris dikepengurusan Departemen Teknik
Geodesi. Hingga sekarang, beliau masih mengajar menjadi dosen beberapa mata
kuliah di semester Ganjil seperti
matematika D3 Geomatika, DIG D3, Konsep Keteknikan Untuk Peradaban S1,
Geodesi Fisis S1, Survey Teristris S1, Matematika Geodesi S1, Geomatika Teknik
Sipil. Sedangkan untuk mata kuliah di semester Genap yaitu Jaringan Kontrol
Geodesi S1, Survey Rekayasa Laut S1, Ilmu Ukur Tanah D3, Konsep Keteknikan
Untuk Peradaban S1.
Selama
mengajar di Geodesi, menurut beliau,
banyak sekali pengalaman yang beliau dapat di sana. Dimulai dari yang
menyenangkan seperti bertambahnya pengetahuan dengan bertukar pikir dengan
dosen lain ataupun mahasiswanya, banyak proyek yang beliau ikuti dan
lain-lainnya. Beliau juga menambahkan, untuk dukanya hanya sedikit, seperti
mengoreksi tugas mahasiswa yang menumpuk dan mengerjakan tugas-tugasnya sebagai
Asesor ISI (Ikatan Surveyor Indonesia).
Diakhir
wawancara beliau memberikan ‘wejangan’ untuk saya, menurutnya kita sekolah
kalau bisa jangan berlama-lama, jadi setelah lulus bisa langsung mencari kerja.
Saat kuliah, kita harus fokus kuliah, tidak perlu neko-neko mengikuti hal-hal
yang tidak penting. Sehingga setelah lulus cepat dengan prestasi yang bagus
tentunya, kita bisa fokus kerja. Pengalaman bisa kita dapat setelah kita
bekerja. Tetapi jauh dari itu, beliau berkata, belajar tidak terbatas oleh
waktu dan tempat, kita dapat belajar seumur hidup kita. Selain itu, beliau
berpesan utuk menggunakan waktu sebaik mungkin, kalau bisa gunakan waktu diluar
kegiatan kuliah dengan mengerjakan sesuatu yang bisa mendukung kegiatan
perkuliahan. Gunakan juga bahasa yang baik saat berkomunikasi, karena bahasa
merupakan pintu masuk ilmu pengetahuan. Dengan bahasa yang baik itulah kita
bisa berbagi ilmu dengan orang lain.
Komentar
Posting Komentar